INJIL MARIA MAGDALENA

INJIL MARIA MAGDALENA

Novel Karya Padmono terbit lagi.  Judulnya INJIL MARIA MAGDALENA. Novel ini memang mengisahkan pergumulan batin Maria Magdalena. Siapa dia? Baca saja dulu, baru kita berdiskusi. Kalau belum baca lalu berdebat, ya maaf saja.

Memangnya tentang apa ceritanya? Sebelum penulis jelaskan, adakah yang bisa menjawab pertanyaan ini: apakah Yesus tahu bahwa dia akan disalib? Jawabannya tentu akan mengacu pada ayat-ayat Alkitab. Matius sekian begini, Markus sekian begitu Lukas menjelaskan begini, Yahya menulis seperti ini. Benar! Tapi tahukah Anda bahwa kitab-kitab yang Anda sebut itu ditulis puluhan tahun sesudah semua peristiwa penyaliban itu terjadi? Itu bukan laporan jurnalistik tetapi kesaksian iman, hasil dari sebuah refleksi dan pergulatan iman!

Novel Penulis juga merupakan sebuah pergulatan iman. Yesus memang tahu dirinya ditugasi mengemban misi suci sebagai mesias tetapi dia tidak tahu bagamana melakukannya. Di situlah Maria Magdalena berperan. Dan ia tidak sendirian. Maria Magdalena berkolaborasi dengan Yudas Iskariot. Lho kok bisa? Bukankah Yudas Iskariot itu pengkhianat yang menjual Yesus? Kata siapa? Yudas Iskariot hanya menunjukkan mana orang yang bernama Yesus karena orang-orang yang mau menangkapnya tidak tahu. Yudas menunjukkan dengan cara mencium. Itulah yang namanya Yesus. Utk itu dia dibayar 30 keping perak. Kalau dia berniat menjual dan menerima uang, kenapa dia kembalikan uang yang ia terima kepada yang memberi?

Pernahkah Anda berpikir tentang hal itu? Untuk jelasnya baca novel ini.
Satu lagi, apakah Maria Magdalena pacar Yesus? Banyak tulisan teolog mengulas hal itu. Bahkan ada tulisan menceritakan bahwa Martin Luther ketika masih berstatus mahasiswa teologi pun membahas hal itu.

Tetapi penulis mau tunjukkan hal kecil saja, di Injil Yohanes dikisahkan ketika Yesus bangkit dan menampakkan diri pada Maria Magdalena, ia berkata “rabuni” lalu Yesus berkata, jangan engkau memegang aku…dst (Yoh. 20: 16 – 17). Apa artinya? Tentu sebelumnya Maria Magdalena biasa atau sering memeluk (atau berpelukan dengan) Yesus. Begitukah?
Lebih seru memang membaca novelnya, INJIL MARIA MAGDALENA.

(Yang berminat silakan hubungi/WA nomor 0838.8011.795)

TENTANG PENULIS INJIL MARIA MAGDALENA

Padmono Sastrokasmojo, lahir di Solo 19 Juni 1953. Tamat dari Sekolah Tinggi Teologia Jakarta tahun 1978. Sejak Mahasiswa sudah gemar menulis. Tahun 1977 karyanya berupa naskah drama anak-anak berjudul SUARA TANGIS DARI GARDU diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia. Tahun 1979 menjadi wartawan SINAR HARAPAN (SH) hingga koran itu dicabut SIUPPnya tahun 1986. Di Sinar Harapan Minggu, Ia menulis cerita menarik dengan tokohnya Karto Dlongop. Selepas dari SH, Ia menjadi penulis freelance. Bukunya TEKNIK JURNALISTIK diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia tahun 1990 dan mengalami tiga kali cetak ulang.

Novelnya berjudul SURIP dan BIOLA BAPAKNYA dimuat di harian SINAR HARAPAN yang terbit tahun 2000. Novel lainnya pun sudah terbit. DUNIA KARTINI (2006), NYEWU, MAMPIR NGOMBE dan NYADRAN. Sudah terbit berturut turut sebagai trilogi yang berbasis budaya Jawa (2023). ASMARA DIBALIK NUSANTARA yang mengisahkan percintaan Tribuana Tunggadewi dan mahapatih Gajahmada (2023) lalu trilogi BABAD NGORO, BABAD BONDO dan BABAD KARANGJOSO (2024) yang mengisahkan penginjilan pribumi di Jawa Timur, sekitar Muria dan Bagelen – Purworejo.

Berita Lainnya