Potretindonesiaterkini – Palangka Raya
Tanggal 5 Juni ditetapkan sebagai hari lingkungan hidup sedunia atau World Environment Day. Peringatan ini dipimpin oleh Porgram Lingkungan Hidup PBB atau United Nation Environment Programme dan diadakan sejak 1973.
Mengutip edaran Kementerian lingkungan hidup Republik Indonesia mengusung tema global yaitu Ending Plastic Polution atau diterjemahkan menjadi “Hentikan Polusi Plastik”.
Arahan Presiden Prabowo Subianto target pengelolaan sampah plastik harus mencapai 50% pada tahun 2025 dan 100% pada tahun 2029.
Plh. Asisten Pementerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Provinsi Kalimantan Tengah Herson B Aden pada kesempatan diminta sambutan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu (11/6) menyampaikan 5 visi misi Gubernur dan wakil Gubermur Kalimantan Tengah.
“Dlh mensinkronisasi dalam penjabaran programnya dari antara 5 visi tersebut, ujarnya.
Program prioritas Betang Bermartabat, Maju, Makmur, Cerdas, Sehat, dan Harmony. Seluruh SOPD terlibat dalam mewujudkan visi dan misi ini. “Tahun 2026 nanti tidak ada lagi kegiatan-kegiatan diluar program ini”, jelas Herson. Lanjutnya pengecualian diluar program ini hanya kegiatan-kegiatan teknis seperti penelitian.
Program Visi Misi Gubernur dan wakil gubernur dijelaskan Herson agar tidak bias dan disalahartikan. “Supaya informasi ke Masyarakat dapat diterima dengan jelas” harapnya.
Terkait Pengelolaan sampah perlu kajian dan perhitungan yang tepat dalam melakukan Re-use (menggunakan kembali), Re-duce (mengurangi) dan Res-cycle (mendaur ulang).
“Semisal di Negara Singapura, limbah hasil pengelolaan sampah plastik bisa menjadi pasir plastik yang digunakan untuk menimbun atau reklamasi”, tuturnya.
Lanjut Herson, bisa juga sampah digunakan untuk Pembangkit listrik untuk menggerakan Turbin pembangkit listrik. “Bahkan Cina kekurangan sampah untuk bahan bakarnya, cetusnya.
Menyoroti sampah medis yang sudah diprogram oleh DLH Kalteng Herson mengapresiasi langkah tersebut. “Selama ini sampah medis dibawa ke Kaltim dan dikelola disana, jadi sekiranya DLH sudah menghitung nilai investasinya berapa dan menghasilkan berapa,” ungkapnya.
Dlh juga perlu memperhatikan desa-desa wisata yang memperhatikan lingkungan. “Para kepala desa nya bisa diberi apresiasi, semisal dalam momen 17 Agustus 2025 nanti,” pungkasnya.
Dilaporkan oleh Endharmoko